Akhirnya saya kembali lagi, gak
pake “gue” lagi ya..sebab guenya ketinggalan angkot dijakarta. Jdi kali ini gue
ganti dengan kata saya dan saya menggunakan kata aku. *bingung gak* ya
sama-sama bingung. Setelah berhayal dalam2 dibawah pohon teratai akhirnya jiwaku
sepakat untuk mendefinisikan sesuatu yang pasti intinya ini udah keputusan yang
trapesium bukan yang mengerucut atau membulat untuk memploklamirkan ke aku-an
dan kesaya-an gue. Mulai detik ini say good bye for “gue”. CIA cia cia adauuuu *apaan..
Welcome to aku or saya
Back to postingan..
Di.....
Di malaminggu
Di bawah rintik-rintiknya hujan
Di payungin kejombloan
Di follow oleh ke galauan
Di temanin nyamuk yang unyu-unyu
Di hantui kerinduan
Di makam pahlawan
Di sediakan baskom dan lilin
Di selimuti kain hitam
Di jaga oleh “bunga”
Di utarakan lewat sebuah
tulisan
Di saat kegalau timbul ada rasa
kecanduan didalamnya seperti halnya narkoba Cuma bedanya galau adalah keadaan
dan narkoba itu adalah sebuah pelarian. Ababil ini seringnya terjadi kolaborasi
antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Misalnya, galau feat narkoba. Percaya
atau nggak biasanya narkoba terjadi karna adanya monster kegalauan, bayangin
aja kalau mereka sempat berduet maka mereka akan berubah menjadi monster yang
unyu-unyu gimana gitu yang siap menghisap kehidupan kalian tanpa disadari. Dan
tiba tiba kalian sudah berada dirumah yang baru “2x1”.
Tau nggak...... apa itu galau dan
narkoba?
Galau itu....disaat pikiran yang
gak cemungud-cemungud *apaan ini* resah tak berhingga, hingga ingin mati saja
*galau permanent* dan terjadi karena ada sebab akibat dalam kehidupan.